Sistem ini menggunakan data hujan satelit GSMaP Now dan GSMaP Near Real-Time, yang disimulasikan dengan model UPerRRM (Universitas Pertamina Rainfall Runoff Model) (Januriyadi, 2024) menggunakan Tank Model untuk proses di DAS dan Kinematic Wave Flow Routing untuk aliran sungai. Informasi yang ditampilkan adalah indikasi potensi banjir, bukan peringatan resmi, karena model belum sepenuhnya terkalibrasi.
Model diperbarui otomatis jika terdeteksi hujan > 10 mm/jam atau akumulasi harian > 50 mm. Ke depan, sistem ini akan dikembangkan untuk seluruh DAS besar di Indonesia.
PULAU JAWA, BALI, dan NUSA TENGGARA
Model ini dikembangkan untuk memantau potensi banjir di Wilayah Sungai Ciliwung–Cisadane dengan pendekatan berbasis data dan simulasi hidrologi.
Delineasi DAS dilakukan menjadi 3.918 sub-DAS dengan luasan bervariasi.
Lokasi pemantauan difokuskan pada beberapa DAS utama, namun dapat ditambahkan sesuai kebutuhan.
Delineasi DAS menggunakan DEMNAS, dengan proses DEM reconditioning berbasis data RBI serta digitasi manual untuk sungai baru.
Data tutupan lahan menggunakan citra Sentinel tahun 2024 untuk meningkatkan akurasi model.
Model ini terintegrasi dengan sistem Flood Early Warning berbasis data hujan satelit GSMaP dan simulasi UPerRRM, sehingga mampu memberikan indikasi potensi banjir secara otomatis.
PULAU SUMATERA
Under Construction...
PULAU KALIMANTAN
PULAU SULAWESI DAN MALUKU
PULAU PAPUA